Pelaksanaan Program E-KTP Kacau Balau
RENGASDENGKLOK,Trends
-
Proyek senilai triliyunan rupiah dari Pemerintah Pusat dalam pembuatan Kartu
Tanda Penduduk Elektronik atau e-KTP masih menyimpan sekelumit persoalan. Mesin
perekam data ditiap-tiap kecamatan, khususnya diwilayah Karawang Utara sudah
dua minggu terakhir ini tidak berfungsi. Target yang selama ini
digembar-gemborkan selesai sebelum Oktober tahun ini rasanya kian sulit
tercapai.
Warga pun tak lagi antusias acap kali menyambangi
kantor kecamatan. Maklum, mereka sudah bolak-balik hendak membuat e-KTP, namun
lagi-lagi, mereka terpaksa pulang dengan
tangan hampa. Pasalnya dua minggu ini, alat-alat perekam data mengalami
kerusakan menyeluruh di tingkat pusat sehingga tidak bisa diperbaiki.
“Tidak dapat digunakannya alat pembuatan E KTP ini
sudah ada sekitar 2 mingguan. Menurut keterangan yang saya dapat itu kerusakan
global dari pusat,” ujar Dudi, salah seorang Satpol PP di Kecamatan
Rengasdengklok kepada Pasundan Ekspres (Grup JPNN), Minggu (23/3).
Padahal, sambung dia, sejumlah warga Rengasdengklok
yang belum membuat e-KTP terus berdatangan ke kantor Kecamatan. “ Warga yang
hendak membuat e-KTP ini sangat banyak, saya terpaksa harus menyuruh mereka
pulang lagi lagi. Kapan bisa berfungsi lagi alatnya, saya juga belum tahu,”
tandas Dudi.
Sedangkan saat hendak meminta keterangan, Kepala
Seksi Kependudukan Kecamatan Rengasdengklok, tidak ada ditempat, serta nomor
yang bisa dihubungi juga tidak aktif.
Sementara itu, Yati, salah seorang warga
Rengasdengklok Utara mengaku, dirinya sudah dua kali mondar mandir kantor
kecamatan untuk membuat E-KTP. “ Awal adanya informasi pembuatan E-KTP, saya
tidak bergegas membuat karena keterbatasan waktu pekerjaan. Sudah dua kali
datang, tapi kata petugas, alatnya masih rusak,” kata Yati kesal.
Ia juga mengaku geram dan kecewa terhadap
pelaksanaan program pembuatan e-KTP yang terkesan setengah hati itu. Ia
menjelaskan bahwa berbagai persyaratan sudah dia penuhi untuk bisa membuat
kartu tanda penduduk yang berlaku seumur hidup tersebut. “ Semua persyaratan
saya penuhi, tetapi sekarang ini malah alatnya yang rusak. Jadi pemerintah ini
seperi mau-mau, tidak-tidak melayani masyarakat,”cibirnya.(diz/hmi-jpnn.com)
0 comments:
Post a Comment