Semalam, Ratusan Tikus Mati Kesetrum
CIREBON ,Trends
- Serangan
hama tikus mencemaskan para petani di wilayah pesisir pantura Kecamatan Patrol.
Khawatir ludes
diterjang, para petani ramai-ramai memasang perangkap tikus menggunakan aliran
listrik di areal persawahan yang siap panen.
Yono (55) petani di
Desa Bugel, mengatakan, cara tersebut terbukti efektif untuk meminimalkan
serangan sekaligus populasi tikus. Bahkan, dalam satu malam, mereka mengaku
bisa mendapat ratusan ekor tikus yang mati tersengat listrik.
Dibanding pembasmian
konvensional yang menggunakan alat-alat atau petasan dan racun, pembasmian
dengan memasang kawat dialiri listrik jauh lebih efektif,” katanya kepada Radar
Cirebon (Grup JPNN), Sabtu (23/3).
Meski menggunakan
listrik, bapak tiga anak ini menjelaskan, langkah tersebut tidak akan
membahayakan manusia. Pasalnya, setrum yang digunakan berasal dari mesin genset
dengan kekuatan voltase 220 volt.
Beda kalau menggunakan
setrum curian dari kabel tegangan tinggi. Kalau ada orang kesetrum ya risikonya
bahaya,” terangnya.
Disinggung penyebab
hama tikus, Yono menduga akibat tidak serempaknya musim tanam. Areal persawahan
di pesisir pantura mendapat giliran terakhir jadwal tanam. Sehingga, di saat
daerah lain sudah panen, tikus menyerang sawah petani yang baru akan dipanen.
Terkait penggunaan
perangkap tikus listrik, Suwanda (47) petani lainnya menyatakan
ketidaksetujuannya. Dia menilai, upaya itu tetap membahayakan. “Teorinya tidak
membahayakan, tapi praktiknya bisa saja menelan korban jiwa,” ujar dia.
Dia sendiri lebih
memilih pembasmian secara manual dengan melakukan gropyokan tikus secara
berkala. (kho-jpnn.com)
0 comments:
Post a Comment